Cara Mengatasi Tombol Ppsspp Error Terus

Cara Mengatasi Tombol Ppsspp Error Terus

Nonaktifkan Ekstensi Browser

Ekstensi browser atau browser extension bisa juga menjadi penyebab error 400 bad request. Sebab, ekstensi ini mengganggu proses pengiriman permintaan ke web server, hingga akhirnya web server mengartikan permintaan Anda sebagai tidak valid.

Selain itu, ekstensi browser bisa memengaruhi cookie, yang menyebabkan terjadinya eror 400 bad request. Untuk mengetahui apakah ekstensi browser adalah penyebabnya, sebaiknya nonaktifkan dulu semua ekstensi. Berikut cara menonaktifkan ekstensi di Google Chrome:

Kalau langkah ini berhasil, berarti penyebab errornya adalah ekstensi browser. Anda perlu mencari tahu ekstensi mana yang menyebabkan masalah. Refresh halaman setiap kali Anda mengaktifkan satu ekstensi.

Nah, jika error 400 bad request tiba-tiba muncul setelah mengaktifkan salah satu ekstensi, berarti Anda sudah menemukan penyebabnya. Biarkan ekstensi tersebut tetap dinonaktifkan, atau hapus dengan mengklik tombol Hapus di pengaturan.

Mencoba mengupload file yang ukurannya melebihi batas maksimum server juga bisa menjadi penyebab error status HTTP 400 bad request. Website biasanya memiliki batas upload file, jadi, cek apakah file yang akan Anda upload sudah sesuai dengan batasnya.

Kalau website tidak menyebutkan batas ukuran file, upload file berukuran kecil dulu untuk mengecek apakah terjadi error atau tidak. Jika berhasil, berarti Anda harus mengubah ukuran file asli yang ingin Anda upload.

Ingat, mengompresi file bisa menurunkan kualitasnya. Kalau Anda menggunakan format gambar atau PDF, kontennya mungkin akan menjadi blur dan tidak terbaca. Pastikan Anda juga mengecek kualitas file setelah dikompresi, dan pastikan file masih bisa dibaca.

Ada banyak tool kompresi online yang gratis, jadi Anda tidak perlu menginstal software lain di komputer. Beberapa di antaranya adalah HiPDF untuk file PDF, dan UniConverter untuk file video dan audio.

Saat Anda membuka website untuk pertama kali, sistem akan melewati proses DNS lookup (pencarian DNS), yang menelusuri nameserver dan IP address yang terkait dengan nama domain.

Sistem operasi Anda kemudian akan menyimpan IP address web server dalam DNS cache. Dengan begitu, sistem bisa menjalankan proses reduce DNS lookup pada kali berikutnya Anda mengunjungi website sehingga website bisa dimuat lebih cepat.

Sayangnya, DNS cache yang bermasalah atau tidak update bisa menyebabkan eror HTTP 400 bad request. Kalau sudah begini, Anda perlu flush DNS cache.

Karena DNS cache disimpan di sistem operasi, caranya juga berbeda-beda. Apabila menggunakan Google Chrome, Anda juga perlu melakukan flush DNS cache di web browser.

Berikut langkah-langkahnya:

Tekan tombol F4 untuk membuka Launchpad, lalu masuk ke Terminal untuk membuka command terminal. Masukkan command di bawah ini kalau Anda menggunakan macOS Sierra, X El Capitan, X Mavericks, X Mountain Lion, atau X Lion:

Apabila menggunakan sistem operasi lain, silakan baca panduan lengkap kami tentang cara flush DNS cache.

Cara Mengatasi Error 400 Bad Request

Langkah pertama yang kami rekomendasikan adalah merefresh halaman website. Kalau belum berhasil, cobalah beberapa cara berikut untuk mengatasi eror 400.

Error 400 Bad Request di Berbagai Browser

Seperti error 404, tampilan halaman error 400 juga bisa disesuaikan. Misalnya, Google memiliki halaman khusus untuk error HTTP 400 yang tampak sama di semua web browser.

Akan tetapi kalau suatu website tidak memiliki halaman khusus untuknya, web browser akan menampilkan halaman default. Berikut tampilan kode status error HTTP 400 di berbagai browser:

Untuk eror 400 bad request, Chrome akan menampilkan ikon error dengan teks The page isn’t working, lalu If the problem continues, contact the site owner. Anda kemudian akan melihat pesan error 400 di bagian bawah teks tersebut.

Microsoft Edge memiliki desain pesan yang sangat mirip dengan Google Chrome, yaitu dengan teks yang menginformasikan error 400 di bagian bawah.

Error HTTP 400 di Opera menampilkan teks yang sama dengan yang di Google Chrome. Satu-satunya yang berbeda adalah ikonnya, karena Opera menggunakan logonya sendiri.

Berbeda dari yang lain, Mozilla Firefox akan menampilkan halaman blank saat Anda mencoba mengakses website dengan eror 400. Tidak ada teks apa pun, yang sebenarnya agak menyulitkan kita untuk mengidentifikasi masalahnya.

Seperti Mozilla Firefox, browser ini hanya menampilkan halaman kosong tanpa petunjuk apa pun ketika error HTTP 400 bad request terjadi.

Variasi Error 400 Bad Request

Sebagai kode status HTTP, eror 400 akan menunjukkan mengapa Anda tidak bisa mengakses halaman web. Oleh karena itu, pesannya juga bisa bermacam-macam atau justru tidak menunjukkan kode error itu sendiri.

Berikut beberapa variasi pesan error 400 yang mungkin Anda temui:

Penyebab Error 400 Bad Request

Saat Anda mencoba mengakses website, komputer akan mengirimkan permintaan ke web server. Lalu, server akan memproses permintaan tersebut, kemudian mengirimkan kembali halaman yang ingin Anda akses ke browser Anda.

Penyebab error 400 bad request adalah server yang tidak bisa memahami permintaan tersebut, sehingga tidak memprosesnya dan malah mengirimkan kode error kepada Anda.

Seringnya, masalah di sisi klien menjadi penyebab error ini. Beberapa penyebab error 400 bad request adalah:

Cara Mengatasi Error 400 Bad Request dengan Mudah

Error 400 Bad Request adalah HTTP status code (kode status HTTP) yang menunjukkan adanya masalah karena permintaan yang tidak valid. Akibatnya, server tidak bisa memahami dan memproses permintaan tersebut. Sebagian besar error HTTP 400 disebabkan oleh sintaksis permintaan yang salah, framing pesan permintaan yang tidak valid, atau routing permintaan yang menipu.

Nah, kalau Anda mengalami error ini saat sedang menjelajahi internet, jangan khawatir. Masalah ini sebenarnya mudah diatasi. Tapi, perlu diingat kalau error ini terkadang berasal dari server website. Jika demikian, hanya pemilik website yang bisa mengatasinya.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan 8 cara mengatasi error 400 bad request. Kami juga akan membahas variasi pesan eror HTTP 400 dan kemungkinan penyebabnya. Selamat membaca!

Cari Menggunakan Keyword

Terkadang, Anda mungkin sudah yakin bahwa URL-nya benar, tapi error ini belum bisa teratasi. Kalau sudah tahu judul artikel atau halaman apa yang akan Anda cari, coba cari menggunakan keyword di websitenya atau mesin pencari. Terkadang, Anda bisa melihat judulnya lewat URL.

Misalnya, dalam URL https://www.hostinger.co.id/tutorial/cara-membuat-website, Anda akan melihat judul artikel di bagian paling belakang URL. Apabila websitenya memiliki fitur pencarian, ketikkan keywordnya untuk mencari artikel tersebut.

Cara lainnya, gunakan mesin pencari seperti Google atau Bing. Untuk mencari website tertentu, ketik site: diikuti dengan URL website dan keyword.

Misalnya, untuk mencari artikel cara membuat website, ketikkan saja site:hostinger.co.id cara membuat website.

Penyebab Error phpMyAdmin Access Denied

Error phpMyAdmin Access Denied biasanya disebabkan oleh salah satu hal berikut:

Setelah mengetahui penyebab-penyebab ini, Anda pun bisa lebih mudah menentukan langkah yang tepat untuk memperbaiki masalah phpMyAdmin Access Denied. Yuk, lanjutkan ke solusinya di bawah ini!

Perbaiki Port dan Alamat Host

Port yang bermasalah atau tidak cocok juga bisa menyebabkan phpMyAdmin gagal terhubung. Untuk memperbaikinya, ikuti langkah-langkah berikut:

Selanjutnya, simpan perubahan dengan menekan CTRL + S. Kemudian, restart Apache dan MySQL, lalu coba akses phpMyAdmin kembali.

Cara Mengatasi Error phpMyAdmin Access Denied

Saat membuka phpMyAdmin di localhost, Anda mungkin pernah menjumpai pesan error bertuliskan Access Denied dengan kotak merah. Masalah ini memang sering terjadi, terutama saat mengelola database di XAMPP atau server lokal lainnya.

Jangan khawatir! Error ini biasanya muncul karena pengaturan yang kurang tepat, dan solusinya pun cukup mudah. Di artikel ini, kami akan membahas cara mengatasi phpMyAdmin Access Denied, serta memberikan tips praktis untuk mencegah error ini muncul kembali.

Yuk, simak tutorialnya! Kami akan mulai dulu dengan memahami penyebab utama error ini.